 |
| CR7 Mengankat Piala CDR |
Real Madrid akhirnya kembali di nobatkan sebagai juara Copa Del Rey (Piala Raja) setelah 18 tahun penantian. Terakhir madrid memenangkan Copa del rey adalah pada tahun 1993.
Gol tunggal Cristiano Ronaldo membawa madrid memenangkan final Copa del rey atas rival abadinya Barcelona pada Kamis (21/4) dinihari WIB di Estadio Mestalla, Valencia.
 |
| Selebrasi CR7 |
Ronaldo mencetak gol kemenangan buat pasukan los Blancos itu pada menit ke 103 (masa perpanjangan waktu), yang ini terpaksa dilakoni karena selama waktu normal, duel El Clasico ini berujung pada hasil tanpa gol. Dalam laga ini ditandai juga dengan dikeluarkannya Angel Di Maria di penghujung laga akibat kartu kuning ke-2.
Kemenangan dari pentas Copa del Rey ini sekaligus juga merupakan trophy pertama Jose Mourinho buat Real Madrid di musim pertamanya sebagai Pelatih Madrid.
 |
| Menuju Cibeles |
Sementara itu pertemuan Madrid dan Barcelona di final ke-107 Copa del Rey ini juga menjadi laga El Clasico ketiga dari jadwal lima laga di musim ini.
Pada El Clasico pekan lalu di pentas La Liga Spanyol, kedua tim bertabur bintang ini hanya bisa bermain 1-1. Tapi untuk laga puncak Copa del Rey ini, kedua tim harus berduel sampai titik darah terakhir mereka guna bisa memastikan siapa yang lebih unggul di antara kedua tim bertabur bintang ini.
Jose Mourinho memperlihatkan starting XI yang rada unik tanpa ada satu pun penyerang murni. Ia memasang Cristiano Ronaldo, Mesut Oezil dan Angel Di Maria sebagai tumpuan serangan, dengan Ronaldo mengisi pos sebagai penyerang.
Membuka duel sarat gengsi ini, Madrid berusaha mengambil inisiatif menyerang lebih dulu melalui pergerakan Ronaldo. Namun Barca, melalui Xavi, juga tak mau kehilangan kesempatan untuk menyerang. Tapi usaha kedua pemain itu ternyata masih belum mampu
untuk menembus tembok pertahanan kedua tim.
Bagi sebagian orang, terutama orang-2 yg iri dan sakit hati terhadap mourinho karena tim asuhan mou (baik waktu di porto, Chelsea maupun intermilan) pernah mengalahkan tim kesayangan mereka. Menganggap mou sebagai pelatih negatif karna bermain bertahan.
Tapi saya pribadi sangat senang dengan cara kerja mou, timnya bukan hanya total bertahan tapi juga total dalam menyerang. terbukti di babak pertama 5 tembakan yang dihasilkan Madrid, sementara Barca hanya 2.
 |
| Great Save Iker |
Tapi, di babak kedua, Barca mulai bangkit. Mereka perlahan-lahan mulai menemukan rute passing dan menekan pertahanan Madrid. Beruntung bagi Los Blancos, masih ada Iker Casillas di bawah mistar gawang.
Setidaknya Casillas berhasil mengamankan gawang dari dua tembakan yang dilepaskan Pedro Rodriguez dan Andres Iniesta di pertengahan babak kedua.
Keadaan mulai membaik bagi Madrid ketika Oezil ditarik keluar di menit 70 dan digantikan Emmanuel Adebayor. Masuknya Adebayor, yang merupakan penyerang murni, membuat kerja Ronaldo terlihat lebih mudah. Beberapa kali kerjasama keduanya berhasil menembus pertahanan Barca, kendati masih belum menghasilkan gol.
 |
| Selebrasi Gol CR |
Golnya sendiri baru lahir di menit 103, ketika umpan silang Angel Di Maria dari sisi kiri ditanduk dengan sempurna oleh Ronaldo.
Barcelona boleh lebih banyak menguasai bola, Tapi apa artinya jika mereka tak mampu mencetak gol. Sekali lagi, Barca sudah diredam oleh Madrid.
*detiksport.com
*goal.com
*Rapor pemain (goal.com)
#MadridPics :
 |
| Selebrasi Gol Tunggal Ronaldo |
 |
| Selebrasi kemenangan CR7 |
 |
| Selebrasi Segio Ramos |
 |
| CR7 memeluk Kapten Iker |
 |
| CR7 Memeluk Daddy Mou |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar